Setelah Kamu membaca nyaman yang terlarang, kali ini akan ku ungkap hal lainnya.
"Aku hadir kembali malam ini, memaksa tawa, memalsukan senyuman, tempat yang membosankan dengan sepi yang sama. Dinding ketidaktulusan hingga bermata licik dan kekosongan, menghilang saat Aku melihat wajahmu. Yang bisa ku katakan hanyalah, "Bertemu denganmu sungguh mempesonaku". Seakan matamu berbisik "Pernahkah kita bertemu?", perlahan siluetmu di seberang ruangan mulai bergerak ke arahku lalu percakapan yang menyenangkan pun dimulai. Menanggapi semua ucapanmu yang cepat seperti menyontek diam-diam, tetap saja yang dapat kukatakan hanyalah "Aku terpesona saat bertemu denganmu".
Malam ini gemerlap, malam ini sempurna.
Jangan Kau lewatkan! Saking takjubnya, Aku menari-nari sendirian.
Aku saja bahkan terpana sepanjang perjalanan pulang hingga kuhabiskan waktu bertanya-tanya apakah Kau tahu bahwa Aku terpesona saat bertemu denganmu. Pertanyaan itu pun terngiang-ngiang hingga membangunkanku di jam 2 pagi, "Siapa yang kau cintai?". Sialnya, sekarang Aku sedang mondar-mandir dan berharap kau di depan pintuku.
Harapku, saat Aku membuka pintu itu maka Kau pun akan berkata seperti ini "Hai, bertemu dengan sungguh mempesonaku. all I know is I was enchanted to meet You.".
Inilah saat yang tepat dimana Aku akan berdoa untuk halaman yang paling pertama, bukan untuk sebuah alur cerita yang berakhir tetapi untuk hati yang dapat memanggil dan mengumandangkan namamu selamanya.
"Please don't be in love with someone else,
please don't have somebody waiting on you".
Comments
Post a Comment