Untuk Kamu.
Jujur, Aku tidak menyangka bahwa rasa penasaran dan mengagumi secara bersamaan bisa hadir kembali. Mengenal dan mendengar suaramu yang menawarkan khayalan, tiba-tiba saja membuatku candu. Dasarnya diriku yang kurang perhatian ataukah memang ada sesuatu yang menarikku untuk tetap mendengar dan bercengkrama dengan nyaman bersamamu?
Entahlah.
Tapi, apapun itu tetap saja membuatku sesekali tersenyum tanpa sebab.
Aku percaya, suatu hari dalam benakmu akan berkata seperti ini:
"Apa yang sebenarnya kurasakan? Apa ini hanya kekaguman? Dia berhasil membuatku nyaman dari hal-hal kecil yg disuguhkan nya, bahkan Dia membalas kenyamanan ini dengan cara pergi tanpa pamit padaku. Adakah nyaman yang terlarang di dunia ini? Apa kini aku merasa kehilangan?".
Jawabku nanti:
"Iya, aku juga merasakan nya. Kamu tidak sendiri, hanya aku yang menyadari diri untuk lari secepat mungkin. Awalnya juga kukira ini hanya rasa kagum yang membara, namun sepertinya tidak. Perlahan tapi pasti, rasaku untukmu semakin terlihat jelas hingga hal itu terjadi. Aku menangis karena mu, sesedih itukah khayalan yang kau tawarkan? Baiklah, akan ku terima kenyataan ini sendiri. Dan untukmu, tenang saja. Akan tiba masa dimana sehari atau seminggu tanpa kabarku, Kamu akan sadar kalau Aku bukanlah siapa-siapa. Sebulan hingga setahun pun akan terasa singkat jadinya, Kamu akan melupakan ku."
"Tapi.. Apa aku bisa?"
Comments
Post a Comment